JANGAN LALAIKAN PERKARA INI DALAM SHOLAT
Rasulallah Shallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Sholatlah
kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat.” Sebagian kaum muslimin banyak yang terjerumus
dalam hal-hal yang keliru dalam sholat. Diantara
sebabnya adalah tidak mencontoh tata cara sholat Rasulallah Shallahu ‘alaihi wa
sallam, padahal beliau adalah Uswah
Hasanah yakni sebaik-baik suri tauladan. Terdapat beberapa perkara yang
sekiranya sering dilalaikan seseorang dalam sholatnya yang sadar tidak sadar bisa
mempengaruhi kualitas ibadah, Berikut beberapa perkara yang sering dilalaikan
dalam sholat
/1. Tidak Meluruskan Shof Ketika Sholat Berjama’ah/
Banyak diantara kaum
muslimin ketika melakukan sholat berjama’ah di masjid kurang memperhatikan
kelurusan shoffnya. Padahal Rasulallah Shallahu ‘alaihi wa sallam
memerintahkan, “Luruskan Shof-shof
kalian, karena sesungguhnya lurusnya shof adalah bagian dari kesempurnaan
sholat.” (HR.Bukhoro dan Muslim), selain itu meluruskan shof adalah pintu
awal kita untuk menutup celah-celah setan. Dari Anas radliyallahu anhu bahwa Rosulullah Shallallahu alaihi wa
sallam bersabda, “Rapatkanlah shaff-shaff
kalian, mendekatlah di antaranya dan sejajarkan bahu-bahu. Demi Dzat yang
jiwaku ada pada tangan-Nya, sesungguhnya aku melihat setan masuk melalui
celah-celah shaff seakan-akan ia seekor anak kambing berwarna hitam”. [HR
Abu Dawud: 667, an-Nasa’iy: II/ 92, Ahmad: III/ 260, 283, Ibnu Khuzaimah: 1545
dan Ibnu Hibban. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih].
Berkata asy-Syaikh Salim bin Ied al-Hilaliy hafizhohullah, “Terdapat
penjelasan akan penyebab perintah Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam agar
merapatkan dan meluruskan shaff serta mendekat di antaranya yaitu agar tidak
tersisa celah-celah setan karena ia akan masuk ke dalamnya. Meluruskan shaff
merupakan cambuk bagi setan yang dapat menghilangkan waswasnya,menghancurkan
tipu dayanya, membakar pasukannya dan menolak keburukan yang berada di
sisinya”.
/2. Sholatlah Dengan Penuh Ketenangan/
Sholatmu Bukan Fast and Furious,Kebut
Layaknya Balapan Mobil. Masih Sering kita jumpai di beberapa kesempatan kaum
muslimin yang sholat dengan gerakan yang begitu cepatdan mereka sholat dengan
tidak tuma’ninah. Tuma’ninah (tenang dan tidak tergese-gesa) dalam sholat
merupakan rukun sholat yang harus dikerjakan agar sholatnya menjadi syah. Rasulallah
Shallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan orang-orang yang tidak khusyu’ dalam
sholatnya bagaikan pencuri sebagaimana beliau Shallahu ‘alaihi wa sallam
bersanda, “Sejahat-jahat pencuri adalah yang
mencuri dari shalatnya”. Para
sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana mencuri
dari sholat?”. Rasulullah berkata, “Dia tidak sempurnakan ruku dan sujudnya” (HR Ahmad no 11532, dishahihkan oleh al
Albani dalam Shahihul Jami’ 986)
/3. Tidak Menyempurnakan Ruku’ dan
Sujud/
Rasulallah
Shollaallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengingatkan kepada salah seorang sahabat
beliau yang melakukan sholat denagn buruk :
“Jika engkau berdiri hendak
melakukan shalat, maka bertakbirlah, kemudian bacalah ayat al-Qur'an yang mudah
bagimu. Setelah itu, ruku'lah sampai engkau benar-benar ruku' dengan
thuma'nînah. Kemudian, bangunlah sampai engkau tegak berdiri, setelah itu,
sujudlah sampai engkau benar-benar sujud dengan thuma'nînah. Kemudian,
bangunlah sampai engkau benar-benar duduk dengan thuma'nînah. Lakukanlah itu
dalam shalatmu seluruhnya”
Dari
hadits ini, para ahli ilmu mengambil kesimpulan bahwa orang yang tidak
meluruskan tulang punggungnya dalam ruku' dan sujudnya, maka shalatnya tidak
sah dan dia wajib mengulanginya, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam kepada salah shahabat yang melakukan shalatnya dengan tidak benar : “Kembalilah dan shalatlah ! karena
sesungguhnya engkau belum melakukan shalat”.
/4. Sholatlah Dengan Sutroh (Penghalang)/
Sutrah
artinya segala sesuatu yang berdiri di depan orang yang sedang shalat, dapat
berupa tongkat, atau tanah yang disusun, atau semacamnya untuk mencegah orang
lewat di depannya. Menghadap sutrah ketika shalat
adalah hal yang disyariatkan. Banyak hadits yang mendasari hal ini salah satu diantaranya
hadits Abu Sa’id Al Khudri bahwa Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallambersabda: “Jika seseorang mengerjakan shalat maka shalatlah
dengan menghadap sutrah dan mendekatlah padanya” (HR. Abu Daud 698,
dishahihkan Al Albani dalam Shahih
Abi Daud).
/5. Jangan Mengakhirkan Sholat Ashar/
Diantara kebiasaan
buruk yang mungkin masih sering dilakukan kaum muslimin adalah menunda-nunda
sholat khususnya waktu ashar, yakni waktu dimana manusia banyak bergelut dengan
urusan dunianya.Allah berfirmandalam surah Al-baqoroh:238 yang artinya, “Perihalarah
sholat-sholat kalian dan sholat wustho (ashar)dan
laksanakan karena Allah dengan khusyu” ayat ini menunjukkan petingnya menjaga
sholat ashar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Ini
adalah shalat orang munafik. Ia duduk hingga matahari berada antara dua tanduk
setan. Lalu ia mengerjakan shalat ‘Ashar empat raka’at. Ia hanyalah mengingat
Allah dalam waktu yang sedikit.” (HR. Muslim no. 622).
Hadits tersebut menunjukkan bahwa hanya meluangkan untuk berdzikir
sesaat dan mepet dengan waktu berakhirnya ibadah. Shalat mereka pun dikerjakan
dalam keadaan malas, dan mereka berat melaksanakannya.
/6. wajibnya Sholat Berjama’ah Di Masjid Bagi Laki-Laki/
Cukuplah yang menunjukkan wajibnya shalat berjamaah
adalah tatkala Allah Ta’ala menurunkan satu syariat khusus yaitu shalat
berjamaah dalam keadaan khauf (takut/perang). Allah Ta’ala berfirman, “Dan
apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (shahabatmu) lalu kamu hendak
mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka
berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata”. (QS. An-Nisa`:102)
Al-imam ibnul Mundzir berkata dalam Al-Ausath (4/135), “Tatkala Allah
memerintahkan sholat berjama’ah dalam keadaan takut, Maka ini menunjukkan
sholat berjamaah dalam keadaan aman lebih wajib.
Sekali lagi hukum berlaku bagi setiap lelaki yang sudah baligh.
Adapun bagi kaum wanita, maka disunnahkan baginya
untuk shalat di rumahnya berdasarkan beberapa hadits yang ada. Hanya saja
dibolehkan -bukan disunnahkan- baginya untuk keluar shalat di masjid dengan
beberapa persyaratan yang tersebut dalam hadits-hadits yang shahih.
/7. Sholat Sunnah
Sebagai Penyempurna/
Rasulallah Shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda "Sesungguhnya pertama-tama yang akan diperhitungkan (hisab) dari amal
perbuatan manusia pada Hari Kiamat kelak adalah shalat. Rabb kita akan
berfirman kepada malaikat-malaikat-Nya. Karena Dia Dzat Yang Maha Mengetahui,
"Wahai para malaikat-Ku, periksalah shalat hamba-Ku, sudahkah sempurna
shalatnya atau masih kurang? Apabila didapatkan sudah cukup sempurna, akan
dicatat sudah sempurna. Akan tetapi, apabila didapati kurang sempurna, Allah
akan berfirman, "Periksa kembali, apakah hamba-Ku itu memiliki amalan
shalat sunah (tathaawwu)? Apabila didapati bahwa ia memiliki amalan sunah tambahan (shalat sunah
tathawwu), Allah akan berfirman, "Cukupkan dan sempurnakan shalat fardhu
hamba-Ku itu oleh shalat sunahnya. Kemudian, amal perbuatan sang hamba itu diperhitungkan menurut cara
seperti ini. (HR Abu Daud)
Hadits di atas merupakan kabar dari Rasulullah bahwa shalat adalah amal
perbuatan yang pertama-tama dihisab di akhirat kelak. Jika kurang sempurna
shalatnya, celakalah ia. Namun, Allah menegaskan, jika hamba-Nya memiliki
amalan shalat sunah atau tathawwu, Allah menjadikannya sebagai penambal atau peyempurna atas kekurangan
shalat fardhunya tersebut.
Demikian sekelumit pembahasan mengenai perkara-perkara yang sering
dilalaikan kaum muslimin dalam sholatnya, Semoga Allah memberikan kepada kita
ilmu yang bermanfaat dan menjadikan ibadah kita diterima disisi-Nya, Amin.
Post a Comment