SketchValentinesDay590.jpg

Sejarah Valentine's Day atau hari Valentin


The world book encyclopedia, vol.20 (1993) melukiskan banyaknya versi mengenai Valentine's Day : "some trace it to an ancient Roman festival called Lupercalia. Other experts connect the event with one or more saints of the early Christian church. Still others link it with an old English belief that birds choose their mates on February 14.
Valentines Day probably came from a combination of all three of thoose sources-plus the belief that spring is a time for lovers."
Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara penyucian pada masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of  feverish love) JunoFebruata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama-nama gadis dalam kotak, kemudian setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan obyek hiburan.

pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Selama upacara ini, kaum muda mencambuk orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dicambuk, karena beranggapan bahwa cambukan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur.
 Ketika agama Kristen, Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti nama-nam gadis dengan nama-nama  paus atau pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Constantine dan Paus Gregory I. (lihat buku : The Encyclopedia Britannica, vol. 12, sub judul : Christianity) agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran kKristen, Pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini sebagai Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine's Day demi menghormati St. Valentine  yang kebetulan mati pada tanggal 14 Februari.(Lihat  Buku: The World Book Encyclopedia, 1998 The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul : St. Valentine), menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada tanggal 14 Februari, seorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi Kuno. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa "St. Valentine" termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.
Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine  karena menyatakan tuhannya adalah isa al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Mahatinggi Allah SWT dari apa yang mereka persekutukan. Orang-orang yang mendambakan doa  St. Valentine  lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

Versi kedua menceritakan, bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat di dalam medan peperangan daripada orang yang sudah menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah  namun  St. Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga ia pun ditangkap dan dihukum gantung pada tanggal 14 Fevruari 269 M. (lihat buku :  The World Book Encyclopedia, vol. 20, 1993)

Kebiasaan mengerim kartu  Valentine sendiri tidak ada kaitan langsung dengan St. Valentine. Pada tahun 1415 M, ketika The Duke of Orleans dipenjara di Tower of London, pada perayaan hari gereja mengenang  St. Valentine 14 Februari, ia mengirim puisi kepada istrinya di Perancis. Kemudian Geoffrey Chaucer, penyair Inggris mengaitkannya dengan musim kawin burung dalam puisinya tersebut. (lihat : The Encyclopedia Britannica, vol. 12, hal 242, The World Book Encyclopedia, 1998)

Lalu bagaimana dengan ucapan "Be My Valentine?" Ken sweiger di dalam artikelnya "Should Beilbical Christians Observe It?" mengatakan : "Kata "Valentine" berasal dari bahasa latin yang memiliki arti : "Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa". Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi, maka disadari atau tidak, -tulis Ken Sweiger- apabila kita meminta orang menjadi "To Be My Valentine", hal itu berarti melakukan perbuatan yang dimurkai tuhan (karena meminta menjadi "Sang Maha Kuasa") dan menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Di dalam Islam, hal ini disebut syirik, artinya menyekutukan Allah SWT. Adapun Cupid (Berarti: The Desire), si bayi bersayap dengan panah adalah putra Nimrod "The Hunter" dewa Matahari. Disebut tuhan cinta, karena ia begitu rupawan sehingga diburu oleh para wanita, bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri!.

Sobat-sobat semua, itulah sejarah Valentine's Day yang sebenarnya, yang seluruhnya tidak lain bersumber dari  Paganisme orang musryik, penyembahan berhala dan penghormatan pada Pastor. Bahkan tak ada kaitannya dengan "Kasih Sayang", lalu kenapa kita masih juga menyambut hari Valentine? Adakah ia merupakan hari yang istimewa? Adat? Atau hanya ikut ikutan semata, tanpa tahu asal muasalnya? Bila demikian, sangat disayangkan banyak teman-teman kita remaja putra-putri islamyang terkena wabah penyakit ikut-ikutan mengekor budaya barat dan acara ritual agama lain, padahal Allah SWT telah berfirman :
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

 "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." 

Demikian artikel tentang Sejarah Valentine's Day, semoga kita bukanlah golongan yang suka mengikuti sesuatu tanpa mengetahui asal muasalnya terlebih dahulu, sebelum itu merugikan kita sendiri.
Jika kalian tertarik dengan artikel ini, mohon cantumkan sumber asal artikel ketika meng copy paste / me-repost ulang di blog sobat. semoga bermanfaat bagi kita semua.

Tag : Sejarah, Sejarah valentine's day, Valentine's Day, Hukum Merayakan Valentine's Day, St. Valentine, Sejarah hari kasih sayang 14 februari, sejarah hari Valentin, larangan merayakan valentin.

Post a Comment

 
Top